Selasa, 22 Januari 2008

Balada Dini dan Pencol...

Yang namanya bahasa ingris tuh...di kalangan anak2 psp99 ud kayak makanan sehari hari..ato istilahnya se ampe bosen...saking bosennya ampe banyak yang kagak ngerti, hahaha....
Nah...kasus kasus ngaco dalam urusan bahasa ingris kek gini bukan sering lagi anak psp99 ngalamin...nah salah satunya kaya kejadiannya si dini (aslinya seh didik, cuman ne anak suka melambai makanya di panggil dini, kepanjangan dari didik ni yee....hahaha...) sama pencol (biasa dipanggil juga pay...artinya bayar...artinya lagi suka ngutang,heheh....).
And story was began...

Suatu hari si dini sama pencol lagi nonton konser pianonya nadine, kenalan mereka waktu maen ke bali (emang kapan col...din...gila ye..ga ngajak ngajak...awas ya...)

Dini begitu terpesonanya ama permainan piano Nadine.
Sambil bertepuk tangan, ia berteriak, "Not a play! Not a play!"
Nadine bengong. "Not a play?"
"Yes. Not a play. Bukan main."
Pencol yang nemenin Dini terperangah. "Bukan main itu bukan not a play, Din."
"Your granny (Mbahmu). Humanly I have checked my dictionary kok.(Wong aku sudah periksa di kamus kok)", Dini mbantah.
Lalu berpaling ke Nadine. "Lady, let's corner (Mojok yuk). But please don't think that not not (Jangan berpikir yang bukan-bukan) . I just want a meal (ngemil)"
"Haphazardly you Din...(Sembarangan kamu, Din)," Pencol tambah gemes.."New know kok have asked for eating (Baru kenal kok sudah ngajak makan)"
"Don't be surplus (Jangan berlebihan), Col. Be wrong a little is OK toch.? (Salah titik ra po-po, toh). Important is brave (Sing penting wani, gitu loh...) " timpal Dini.
Nadine cuman senyum kecil. "I would love to, but ..."
Pencol merengut, "Don't want sister" (Jangan mau mBak), katanya pada Nadine.
"You are broken towel, don't trust..." (Sampeyan digombali, ojo percoyo) "Sorry if my friend made you are not delicious (Maaf kalau teman saya bikin kamu jadi nggak enak)" sambut Pencol ramah.

"That' s OK. Different river, maybe (Lain kali, barangkali). I don't push up (Saya nggak maksa
kok)." sambungnya lagi.

Setelah Nadine pergi, Dini menatap Pencol dengan sebal.
"Disturbing (ngaco) aja sih, Col. Is the language belong to your ancestor (Emang itu bahasa punya moyang lu)?"
Pencol masih ngeyel: "Just itchy Din, because you speak English as delicious as your belly button." (Gatel aja Din, soalnya kamu ngomong Inggris sa'enak udelmu dewe).
Dini cuman bisa nggerutu dalam hati, "His name is also effort." (Namanya juga usaha), "Weighing no speak (Timbangane gak ngomong)..."

hua ka..kaa..kaaak...trully psp99....